Tanggal 14 Februari dikenal sebagai hari kasih sayang. Menjadi momen mengungkapkan kasih sayang kepada orang-orang yang dicintai, disayangi dengan cara-cara tersendiri yang menurut mereka adalah ungkapan hati kepada target yang dituju.
Bukan hanya pada kekasih, melainkan juga untuk orang tua, saudara, sahabat juga pada guru dan orang terkasih lainnya. Menghabiskan waktu bersama, bertukar kado, memberi ucapan, bunga, coklat, hingga barang kesukaan seseorang menjadi salah satu cara untuk mengungkapkan rasa sayang
Bertepatan dengan hari Valentine, pada 14 Februari 2024, Republik Indonesia menggelar Pesta Rakyat lima tahunan yang disebut dengan Pemilihan Umum (Pemilu) yang kali ini dilaksanakan serentak untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden RI, DPR RI, DPD RI, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota.
Tahapan demi tahapan sudah berjalan dari tahun lalu yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) dari Pusat hingga Daerah demikian juga pihak yang mengawasi yaitu Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).
Para Kandidat pun sudah melakukan berbagai cara untuk menggaet dan meraih simpati warga agar mendukungnya dengan memberikan suara pada hari Pencoblosan tiba. Aksi-aksi sosial, pembagian Sembako, memberikan bantuan kepada yang sakit, membuat event-event dan lainnya telah dilakukan demi suara.
Para Tim Sukses (TS) juga melakukan pendataan, meminta identitas dan fotocopy Kartu Tanda Penduduk (KTP) warga yang mendukung dan yang dianggap mau memberikan suaranya kepada kandidat.
Bukan tanggung-tanggung, data yang dikumpulkan untuk seorang Caleg DPRD Kabupaten/Kota saja bisa mencapai Puluhan ribu data dengan margin errornya tergantung penilaian kandidat tersebut.
Selama satu minggu ini hingga tadi malam, Selasa (14/2/2024) kantor pemenangan atau center para kandidat Caleg maupun Presiden ramai didatangi para TS. Biasanya mereka memberikan surat tugas kepada saksi-saksinya di TPS sekaligus memberikan uang operasional. Juga mensinkronkan data-data calon pemilih yang sudah dikroscek dengan ketat.
Banyak juga dari antara TS itu kecewa karena banyak data yang di rijek atau ditolak karena dianggap kurang akurat atau diragukan akan memilih mereka. Sementara ada kadang TS yang ambisi, hanya mendata tanpa mempertimbangkan hal itu.
Beredar juga issu ditengah -tengah masyarakat, besaran uang yang diberikan kepada calon pemilih dengan sebutan berbeda beda. Ada yang membuat sebutan serangan fajar, pengganti uang harian, uang minum, uang makan, Togu-togu ro dan lain-lain.
Dari beberapa lokasi terpisah di Kota Pematangsiantar dan Kabupaten Simalungun, informasi dihimpun dari warga besaran “Togu-togu ro” bervariasi. Untuk tingkat DPDR Kabupaten/Kota dilevel terendah Rp 100 ribu sampai dengan Rp 500 ribu.
Untuk DPR Provinsi Rp 50 ribu -Rp 100 ribu demikian juga untuk DPR RI dan DPR dilevel Rp 30 ribu-Rp 100 ribu. Sedangkan untuk Presiden dan Wapres tidak ada informasi serangan fajar.
Sehingga kalau dikalkulasikan, biaya untuk seorang Caleg DPRD Kabupaten harus menggelontorkan uang seminimm-minimnya sebesar Rp 1 miliar untuk partai “kecil”, kalau yang Partai yang ” besar” bisa mencapai Rp 5 miliar. Itupun masih “panas dingin”.
Pemain lama atau petahana juga was-was mempertahankan kursinya. Itu berpulang bagaimana kinerja dan relasi yang dijalinnya selama ini kepada warga di Daerah Pemilihan (Dapil) nya. Belum lagi kehadiran pendatang baru yang berjuang dengan berbagai cara demi mendapatkan kursi membuat petahana ketar-ketir.
Dihari yang disebut dengan hari bahagia atau hari kasih sayang ini merupakan hari was-was bagi Kandidat Calon DPR hingga Presiden. Mereka dengan penuh harap mendapatkan hasil yang baik, namun kenyataannya tidak semua menjadi pemenang pasti akan ada yang mengalami kekalahan atau lebih halusnya kemenangan yang tertunda.
Dalam satu hari ini kita akan melihat dengan terang benderang, apakah hari bersejarah ini menjadi hari Valentine, hari kebahagiaan atau justru merupakan mimpi buruk atau Valentine kelabu bagi para kandidat-kandidat yang bertarung??
Mari Kita Bersama-sama menyaksikannya.
Selamat Hari Valentine
Selamat Mencoblos, Sukseskan Pemilu 2024.(red)
Discussion about this post