JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengucapkan selamat Hari Buruh Internasional yang jatuh pada Senin (1/5/2023) melalui sejumlah akun media sosialnya.
Dikutip dari akun Instagram @jokowi, Jokowi mengunggah sebuah poster bertuliskan “Selamat Hari Buruh Internasional” yang menggambarkan kegiatan pekerja dari berbagai sektor.
Dalam keterangan unggahan tersebut, Jokowi menyampaikan bahwa perekonomian kini sudah kembali bergerak seusai melandainya karena pandemi Covid-19.
Mantan Wali Kota Solo ini juga mengungkit peran para pekerja yang menurutnya dapat memajukan bangsa Indonesia.
“Pandemi global telah melandai, perekonomian pun bergerak lagi. Bersama para pekerja yang telah bergiat sejak pagi, kita membangun usaha, membahagiakan keluarga, dan memajukan bangsa. Dengan kerja keras dan terampil, hidup kita hari ini akan lebih baik dari hari kemarin,” demikian bunyi keterangan unggahan Jokowi.
Peringatan Hari Buruh di Indonesia akan diramaikan dengan aksi unjuk rasa yang diadakan sejumlah organisasi serikat pekerja beserta Partai Buruh.
Presiden Partai Buruh Said Iqbal mengatakan, sebanyak 50.000 orang massa gabungan kelompok buruh akan mengikuti peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day tersebut.
Kelompok buruh yang akan turun di antaranya berasal dari Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI), Konfederasi Persatuan Buruh Indonesia (KPBI), dan Serikat Petani Indonesia.
Kemudian, ada massa dari SPU, FSPMI, SPN, FSP KEP, FSP TSK, Farkes, FSP ISSI, FTPHSI, UPC, Jala PRT dan massa lainnya.
“Sudah terkonfirmasi, sebanyak 50.000 akan menghadiri peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day di depan Istana Negara dan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) pada hari Senin, 1 Mei 2023,” kata Said Iqbal kepada Kompas.com, Sabtu (29/4/2023).
Said Iqbal mengatakan, aksi May Day akan dimulai pukul 09.30 WIB sampai dengan 12.30 WIB.
Selain di Jakarta, aksi May Day juga akan dilakukan serempak di 38 provinsi di seluruh Indonesia.
Said mengungkapkan, ada 7 tuntutan yang disampaikan dalam aksi May Day 2023, yakni:
1. Cabut Omnibus Law UU No 6 Tahun 2023 tentang Ciptakerja
2. Cabut Parliamentary threshold 4 persen dan Presidential threshold 20 persen karena membahayakan demokrasi
3. Sahkan Rancangan Undang-Undang (RUU) DPR dan perlindungan pekerja rumah tangga.
4. Tolak RUU kesehatan
5. Reforma agraria dan kedaulatan pangan, tolak bank tanah, tolak impor beras kedelai dan lain-lain
6. Pilih capres yang pro buruh dan kelas pekerja. Partai buruh haram hukumnya berkoalisi dengan parpol yang mengesahkan UU Ciptaker
7. Hapus outsourching dan tolak upah murah (HOSTUM).(Kompas/tra)
Discussion about this post