PEMATANGSIANTAR- Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3-TGAI) adalah program rehabilitasi, peningkatan, atau pembangunan Jaringan Irigasi dengan berbasis peran serta masyarakat petani yang dilaksanakan secara mandiri oleh Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) Gabungan Perkumpulan Petani Pemakai Air atau Induk Perkumpulan Petani Pemakai Air secara swakelola.
Adapun jenis kegiatan pelaksanaan P3-TGAI terdiri dari rehabilitasi Jaringan Irigasi, peningkatan Jaringan Irigasi dan/atau pembangunan Jaringan Irigasi.
Hal tersebut bertujuan dalam rangka memenuhi kebutuhan air irigasi demi mendukung ketahanan pangan nasional dan aktivitas perekonomian serta mendorong pemerataan pembangunan nasional yang tercantum dalam prioritas pembangunan kelima Rencana Pembangunan Jangka Panjang Menengah Nasional 2020-2025.
Maka diperlukan penyelenggaraan Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementerian PUPR).
Namun tujuan Pemerintah tersebut diatas berbeda dengan yang terjadi Program P3-TGAI yang berada di Kelurahan Marihat Jaya Kecamatan Siantar Marihat Pematangsiantar mendapat sebanyak tiga titik kegiatan membangun saluran air irigasi persawahan.
Program Percepatan Peningkatan Tata Air Irigasi (P3-TGAI) yang diketahui bersumber dari dana APBN senilai Rp. 195.000.000,- melalui pelaksana kegiatan Kelompok Tani P3A sebanyak tiga titik.
Dalam pelaksanaannya kelompok Tani P3A Marihat Jaya melanggar kesepakatan kerja sama yang sudah diterapkan di Surat Perjanjian Kerja Sama (SPKS) dan telah ditanda tangani masing-masing ketua kelompok.
Marga Ambarita sebagai Ketua Kelompok Tani Marihat kegiatan program P3-TGAI Marihat Jaya saat dikonfirmasi tentang swakelola Dilokasi kegiatan,Selasa(30/05/2023) membantah proyek itu diborongkan.
Akan tetapi kenyataannya dilapangan hanya ada 6 orang pekerja sehingga diduga tidak menerapkan sistem padat karya atau swakelola.
Ketika ditanya Gambar bangunan saluran irigasi tersebut, Ambarita juga mengelak dan mengarahkan wartawan untuk langsung berurusan kepada pendamping.
“Kami tidak ada pegang gambar. Tanya aja sama Team Pendamping kami Lae,” elaknya sambil memberikan nomor pendamping
Ketika Team Pendamping Masyarakat yang ditugaskan di kelurahan Marihat Jaya diminta keterangan melalui Telepon Seluler, tetapi pendamping tersebut tidak ada respon atau Bungkam.
Dari hasil pantauan kru media di lapangan beberapa waktu yang lalu, pekerjaan P3-TGAI yang di alokasikan untuk perbaikan jaringan irigasi di kelurahan marihat Jaya tersebut diduga kuat menyimpang dari petunjuk teknis dan dikerjakan tidak sesuai dari Spek yang dimana marterial dilapangan memanfaatkan batu bekas galian .
Peraturan yang sudah ditetapkan tersebut tidak membuat gentar para pelaku/oknum-oknum yang masih saja melanggar ketentuan – ketentuan yang sebagaimana mestinya. (Ricardo/red)
Discussion about this post