NIAS SELATAN – Sejumlah kalangan masyarakat Nias Selatan sesalkan besarnya anggaran yang telah diserap dalam proses pembangunan kawasan baru, Nanio,di desa Sondregeasi kecamatan Luahagundre kabupaten Nias Selatan (baca: https://namiranews.com/mengenal-nanio-kawasan-baru-di-nias-selatan-yang-serap-anggaran-belasan-miliar-rupiah/) yang lolos dari pantauan DPRD kabupaten Nias Selatan.
Mantan Ketua Bawaslu Nias Selatan periode 2018-2023 misalnya menyayangkan DPRD kabupaten Nias Selatan sebagai kontrol dan penggambaran APBD Nias Selatan.
“Fungsi pengawasan lembaga DPRD Nisel menggunakan tupoksinya sebagai legislatif. Sedangkan Fungsi penganggaran yang menetapkan anggaran itu disana bapak DPRD Nisel. ” Ungkap Mantan Ketua Bawaslu.
Kemudian dia mengutip pernyataan Bill Murray : Jd jk kita berbohong kepada Pemerintah itu kejahatan. Jika Mereka berbohong kepada kita itu politik.
Di sisi lain, ketua partai Perindo kabupaten Nias Selatan, Rendos Halawa menduga bahwa pembangunan kawasan baru Nanio bentuk pemborosan anggaran.
“Proyek ini adalah bentuk pemborosan anggaran yg dilakukan okeh pemkab Nisel bersama lembaga DPRD NISEL Karena tidak mengedepan kan prinsip manfaat.setiap penganggaran itu di DPRD bersama TAPD wajib melakukan kajian manfaat, dan memperhatikan unsur user (pengguna) dari kegiatan tersebut” Tutur Rendos dengan semangat.
Mantan anggota DPRD Nias Selatan ini juga menduga bahwa kawasan baru Nanio hanya akal-akalan pihak-pihak tertentu yang punya kepentingan dan kuat dugaan terjadinya tindak pidana korupsi.
” Kegiatan ini ter indikasi di kondisikan oleh pihak pihak yg punya kepentingan tertentu. Selain itu penganggaran ini juga di duga ada indikasi mark up dan jelas tidak berpihak kepada kepentingan khalayak umum, selain itu proyek ini jelas tidak menjadi skala prioritas dalam pembangunan Daerah” Ketua Ketua Perindo ini.
Dari pengalaman nya sebagai mantan anggota DPRD Nias Selatan bahwa seharusnya anggota DPRD yang sedang duduk saat ini sudah bisa mengambil langkah untuk membuat Panitia Khusus (Pansus) untuk kegiatan Kawasan Baru Nanio.
“Proyek yg menghabiskan uang masyarakat Nisel 12 milliar ini, sangat berpotensi untuk di pansus kan oleh lembaga DPRD Nisel agar jelas apa orientasi dan siapa yg berkepentingan dalam proyek ini,serta apakah penganggaran nya sudah sesuai dgn aturan, tambah Rendos Halawa lagi.
“Nanti saya coba tanya usulkan dan diskusikan ke fraksi Perindo di DPRD agar membuat telaah untuk diserahkan kepada pimpinan DPRD kabupaten Nias Selatan” Tutup nya penuh semangat.
Ditempat terpisah, sejumlah masyarakat disekitar kawasan Nanio merasa bingung dan berharap seandainya pemerintah daerah punya anggaran sedemikian besar, kehidupan masyarakat di wilayah desa Sondregeasi pasti sudah jauh lebih makmur.
” Entah apa tujuan itu di bangun bang, sementara kawasan wisata yang sudah dikenal (Lagundri) bukan nya jauh kali dari sini. Disana (Nanio-red) mana ada rumah penduduk ” Ungkap Mamat mewakili beberapa masyarakat ketika ngopi dengan Namiranews.com
“12 Miliar itu sudah masing-masing rumah di Desa kami bisa bangun kamar mandi yang layak bang, malah lebih lagi bisa bangun jalan antar desa ya” Sesalnya kemudian sembari menyeruput kopi nya.
(Redaksi)
Discussion about this post