NIAS SELATAN- Kawasan baru yang terus dibenahi oleh pemerintah kabupaten Nias Selatan (Nisel),Sumut,Nanio,dulu nya lahan tidur yang dimanfaatkan oleh pemerintah kabupaten Nias Selatan pada saat pandemi Covid-19 yang ditanami dengan tanaman cabai,jagung dan lainnya kini berkembang menjadi kawasan pertanian terpadu hingga pakan ternak berupa daun ubi Jalar yang dikenal masyarakat Nias sebagai Bulu Gowi, yang telah menelan anggaran sekitar lebih dari 12 Miliar rupiah.
(Baca: https://namiranews.com/mengenal-nanio-kawasan-baru-di-nias-selatan-yang-serap-anggaran-belasan-miliar-rupiah/).
Kawasan Nanie berada Sekitar 10 Km dari kota Teluk Dalam,tepat nya di desa Sondregeasi Kecamatan Luahagundre, pinggir jalan Nasional depan Ke-Susteran Khatolik ini masyarakat yang memelihara ternak khususnya Babi bisa mendapatkan pakan ternak di kawasan Nanio.
“Sekarang kalau mencari pakan ternak untuk babi,saya datang ke Nanio untuk membeli karena disana banyak dan melimpah bulu gowi dengan harga 20 -30 ribu per ikat besar ungkap salah seorang masyarakat, Ama Yeri B .
Dari pantauan awak media di halaman Facebook Bang E,sebuah postingan dengan Narasi “JEJAK SEPATU GOMO di Nanië Sondrege Asi” (https://fb.watch/prEWs3U59p/?mibextid=Nif5oz) tampak ketua DPRD Kabupaten Nias Selatan,Elisati Halawa sedang mengunjungi sebuah tempat yang di duga adalah kawasan pertanian terpadu NANIO.
Ditempat terpisah kepada sejumlah awak media, kepala desa dan masyarakat juga berterima kasih kepada pemerintah kabupaten Nias Selatan telah membangun kawasan Nanio untuk menunjang perekonomian masyarakat di bidang pertanian dan pariwisata. (red/D)
Discussion about this post