SIMALUNGUN- Pengelolaan Dana Desa (DD) Nagori Serapuh, Kecamatan Gunung Malela, Simalungun pada tahun anggaran 2023 banyak kejanggalan sehingga diduga berpotensi sebagai lahan korupsi.
Seperti hasil investigasi dari Jaringan Pendamping Kebijakan Pembangunan (JPKP) Simalungun, bahwa ada beberapa item yang diduga ada mata anggarannya namun diduga bukan itu peruntukannya akan tetapi ada program dadakan bahkan masuk kantong oknum.
“Anggaran untuk kegiatan kesehatan desa dari beberapa item kami menduga tidak terealisasi, tapi anggaran yang disiapkan lumayan besar,” terang Sekretaris JPKP Simalungun, Ricardo Nainggolan kepada wartawan, Kamis (18/1/2024).
Demikian juga dengan biaya koordinasi Pemerintah Desa dan Dukungan Kegiatan seremonial di Desa dengan masing-masing anggaran Rp 5 juta lebih, terkesan mengada-ada dan patut diduga ada peruntukan lain diluar mata anggaran.
Begitu juga dikatakan Ricardo, ada mata anggaran pembelian laptop sebesar Rp 26 juta itu diluar akal sehat, sehingga akan dipertanyakan melalui aparat penegak hukum.
“Akan kami laporkan, supaya Pangulu dan Bendahara dapat menjelaskan di Kantor APH.
Karena anggaran itu dititipkan ke Nagori bukan untuk dikelola untuk pribadi tetapi untuk kesejahteraan rakyat.,” tegas aktifis yang terkenal garang terhadap kesewenang-wenangan itu.
Untuk mendapatkan keseimbangan informasi, wartawan mencoba mendatangi kantor Pangulu Serapuh, Kamis (18/1/2024) namun sayangnya Pangulu, Efendi yang merupakan karyawan BUMN itu tidak berada di kantor, saat di hubungi lewat seluler juga tidak direspon (red)
Discussion about this post