SIMALUNGUN- Terjadi keanehan pada manajemen PDAM Tirta Lihou, pasalnya menurut informasi dari beberapa pelanggan bahwa air sudah terpasang pada tahun 2020 saat dipasang, meteran yang digunakan adalah metei bekas. Kemudian baru ada Januari 2023 terbit rekening air.
Pelanggan mengakui bahwa mereka membayar dengan besaran bervariasi ada yang membayar Rp 3 juta kepada salah seorang oknum pegawai PDAM Tirta Lihou untuk pemasangan air pada tahun 2020.selama 3 tahun mereka tidak mendapat meteran baru dan rekening pembayaran air.
Informasi diperoleh namiranews.com dari sumber terpercaya menyebutkan bahwa pemasangan belum mendapatkan ijin dan belum menyetorkan biaya ijin pemasangan sejak 2020 hingga saat ini.
Untuk mendapatkan informasi yang lebih akurat, tim namiranews.com mencoba melakukan konfirmasi kepada Kepala Bagian (Kabag) Hubungan Langganan (Hublang) PDAM Tirta Lihou Lusi Nainggolan namun yang bersangkutan mengelak.
Ia malah mengajak wartawan untuk bertemu dikantornya membahas tentang hal tersebut. “Bapak/ibu dari media online namiranews ada baiknya kita membahas di kantor kita ya pa,”ucap Lusi melalui whatsapp.
Wartawan kemudian mencoba menjelaskan bahwa tujuannya adalah konfirmasi sehingga hanya perlu jawaban darinya segera untuk perimbangan berita berhubungan jarak tempuh yang jauh untuk bertemu, Kabag Hublang itu tetap bersikukuh tidak mau memberikan keterangan dengan alasan belum berkenalan.
“Pak, berhubung kita belum berkenalan dan bapak konfirmasi ke kita, saya minta maaf, ” jawab Lusi Nainggolan.
Terkait kejadian itu, sebelumnya beberapa pelanggan terus mengeluh dan menilai manajemen PDAM Tirta Lihou Bobrok dan perlu adanya evaluasi bahkan perlu audit dan penanganan dari Aparat Penegak Hukum.(Putra)
Discussion about this post