NIAS BARAT- Untuk kesekian kalinya, Aktivitas kapal nelayan yang mempergunakan “Bom Ikan” diketahui Nelayan Nias Barat, Sumatera utara sekitar Senin lalu 19 Juni dan Jumat 16 Juni 2023 pekan lalu di sekitar pulau Heruanga,Kecamatan Sirombu.
Bupati Nias Barat, Khenoki Waruwu terkesan membiarkan dan tutup mata dengan aktivitas kapal “bom Ikan” yang berasal dari Sibolga dan Sumatera Barat.
Ini terbukti dengan berulang kalinya masyarakat membuat laporan baik secara lisan dan laporan resmi kepada Bupati Nias Barat dan pihak lain yang terkait. (Seperti surat yang diterima Oleh Media yang ditanda tangani beberapa kepala desa).
Aktivitas kapal ” Bom ikan ” diketahui warga sejak akhir Oktober tahun 2022 lalu yang berasal dari Sibolga dengan mempergunakan dua kapal. Kapal yang berasal dari Sibolga ini hampir dijumpai warga dua kali seminggu hingga bulan Juni tahun 2023 dengan Jenis Kapal Kapasitas 10 Gross Ton (GT) .
Warga Nelayan Nias Barat tidak berani mendekati dan menegur karena diintimidasi dan diancam dengan senjata laras panjang dan membuang bom ikan ke arah Nelayan Nias Barat sehingga mengancam nyawa.
Sedangkan kapal ” Bom ikan ” yang berasal dari provinsi Sumatera Barat mulai beraktivitas sejak Februari tahun 2023 dengan mempergunakan tiga hingga empat buah kapal kapasitas10 Gt dengan intensitas seminggu sekali.
Namun kapal dari Provinsi Sumatera barat ini akan menjauh bila menjumpai Nelayan Nias Barat.
Aktivitas kapal yang mempergunakan “bom ikan” dengan radius ledakan 30 hingga 50 meter di Kepulauan Hinako kabupaten Nias Barat menyebabkan rusaknya terumbu karang dan laut berbau busuk karena ikan ikan kecil yang terkena dampak bom.
Bupati Nias Barat, Khenoki Waruwu saat ditanyakan seputar keresahan Nelayan dengan aktivitas Kapal Bom Ikan dan warga yang ditodong dengan senjata laras panjang di kepulauan Hinako Kecamatan Sirombu tak merespon, padahal sudah dihubungi melalui nomor Whatsapp dan Nomor ponsel nya, namun tak kunjung dibalas sejak Sabtu 17 Juni 2023 lalu. (Daniel Simanjuntak)
Discussion about this post