SIMALUNGUN-Proyek Leningan dari Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Simalungun di Huta III Nagori Marubun Jaya, Kecamatan Tanah Jawa, terpantau menggunakan air limbah rumah tangga, Senin (9/10/2023).
Salah seorang pekerja membenarkan bahwa mereka menggunakan air limbah untuk adukan semen dan pasir karena tidak ada air bersih dan ia mengklaim bahwa hal itu tidak menyalahi.
Padahal syarat penggunaan air untuk adukan Semen Pasir lazimnya adalah air bersih, atau tidak dibenarkan menggunakan air yang kotor apalagi keruh. Karena kotoran yang ada di dalam air tersebut dapat mengurangi kekuatan betonnya.
“Gak menyalahi, karena air bersih tidak tersedia. Pekerjaan leningan ini merupakan lanjutan dari Pematang Bandar, rencananya plang proyeknya hari ini dipasang oleh pelaksana proyek,” ungkap pekerja di lokasi mengaku warga Pematang Bandar, Kabupaten Simalungun.
Sementara menurut pekerja lainnya, ketebalan pondasi leningan atau parit pasangan yang sedang dikerjakannya tersebut yakni 20Cm. Tinggi pasangan atau dinding, masih menurutnya yakni setinggi 60Cm. Dan ketebalan pasangan pondasi tampak bawah, 30Cm.
Lebar dinding leningan tampak atas 20Cm, luas parit pasangan tampak bawah 40Cm dan tampak atas 60Cm. Sehingga mirip trapesium, akan tetapi apa yang disampaikan oleh pekerja pakai baju switer warna kuning lengan panjang, tidak berbanding lurus.
Selain air yang digunakan mengaduk campuran semen pasir mengandung air kotor dan keruh. Kuat dugaan air yang digunakan bukan air tawar alias air yang berasa asin, yang juga dapat membuat sifat liat dari pasta semen yang digunakan akan menjadi hilang.
Selain itu, jika air limbah yang digunakan berasa manis. Ini mengingat air yang digunakan diduga limbah Rumah Tangga dan air hujan, maka dapat membuat beton cepat kering yang pada akhirnya dapat menurunkan kekuatan tekan beton, ujar salah seorang warga di lokasi. (tra/rel)
Discussion about this post